2ayat al-Qur'an yang menjadi Dalil tentang hidup sederhana adalah surat al-Furqān/25 ayat 63 dan al-Isrā'/17 ayat 27. Selain itu, terdapat juga dalam surat al isra ayat 37 yang didalamnya larangan untuk berjalan diatas bumi dengan sombong. Bagaimanakah bunyi lafadz surat al Furqan ayat 63 yang lengkap dalam tulisan arab, teks latin dan
SuratAl-Furqan (Pembeda) Makkiyah - 77 ayat. Surah 26. Surat Asy-Syu'ara (Penyair) Makkiyah - 227 ayat. Surah 27. 11 ayat. Surah 63. Surat Al-Munafiqun (Kaum Munafik) Madaniyah - 11 ayat. Hukum Bacaan dan Contohnya; Tentang. situs baca Al Quran Online, Belajar Tajwid, Juz Amma, Kumpulan Doa dan
danKami turunkan dari langit air yang amat bersih. (Al-Furqan: 48) Yakni sebagai sarana untuk bersuci. Lafaz tahur sama wazan-nya dengan lafaz sahur dan wajur serta lafaz lainnya yang semisal. Demikianlah menurut pendapat yang paling sahih mengenainya. Adapun mengenai pendapat orang yang mengatakan bahwa lafaz tahur merupakan wazan fa'ul yang
cash. Surah Al-Furqan Ayat 63 Bacaan Surah Al-Furqan Ayat 63 Terjemah Surah Al-Furqan Ayat 63 Mufradat Surah Al-Furqan Ayat 63 Isi Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 63 Wislahcom Referensi وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Terjemah Surah Al-Furqan Ayat 63 Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan, “salam” Mufradat Surah Al-Furqan Ayat 63 adapun hamba-hamba Tuhanوَعِبَادُyang Maha Pengasihالرَّحْمٰنِorang-orangالَّذِيْنَyang berjalanيَمْشُوْنَdi atas bumiعَلَى الْاَرْضِdengan rendah hatiهَوْنًاdan apabila menyapa mereka dengan kata-kata yang menghinaوَّاِذَا خَاطَبَهُمُorang-orang bodohالْجٰهِلُوْنَmereka mengucapkan, “salam”قَالُوْا سَلٰمًا Isi Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 63 Ayat ini menjelaskan sifat-sifat dan cara hidup yang dimiliki oleh orang yang beriman sebagai hamba-hamba yang baik, yaitu Pertama, berjalan di atas bumi dengan lemah lembut, tenang, rendah hati dan penuh wibawa. Terlihat sikap dan sifat kesederhanaan, jauh dari sifat kesombongan dan kasar atau mengesankan seolah-olah memandang rendah terhadap sesamanya serta tidak dibuat-buat. Kata haunan lemah lembut dan halus, maksudnya penuh dengan kelemah-lembutan. Apabila dikaitkan dengan lalu lintas, maka dapat diartikan disiplin lalu lintas dan penghormatan terhadap rambu-rambunya. Haunan diartikan juga dengan orang-orang yang tidak ingin menimbulkan kerusakan di muka bumi. Related postsKunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA, MA, SMK Halaman 42 Kurikulum MerdekaCara Jualan OnlineSEO Google LengkapBacklink GratisReinforcement Learning from Human Feedback RLHF Apa, Tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP, MTS Halaman 45, 46 Kurikulum Merdeka
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا Arab-Latin Wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmāArtinya Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. Al-Furqan 62 ✵ Al-Furqan 64 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Furqan Ayat 63 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 63 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Furqan ayat 63, sebagiannya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih yang shalih berjalan di muka bumi dengan tenang dan penuh kerendahan hati. Apabila orang-orang jahil lagi bodoh menyapa mereka dengan melancarkan gangguan, mereka menjawab orang-orang itu dengan ucapan yang baik-baik, dan membalas omongan mereka dengan ucapan-ucapan yang di dalamnya tidak terkandung unsur dosa dan tidak merespon orang jahil dengan tindakan jahilnya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram63. "Dan hamba-hamba Ar-Raḥmān Allah yang Maha Penyayang yang beriman ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan penuh ketenangan. Apabila orang-orang jahil menyapa mereka dengan keburukan, mereka tidak membalasnya dengan kata-kata yang semisalnya, bahkan mereka hanya mengucapkan kata-kata baik yang dikenal oleh orang-orang jahil tersebut.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah63-64. Allah menjelaskan sifat-sifat hamba-Nya yang shalih dan memuji mereka sebagaimana yang disebutkan dalam 14 ayat ini Mereka berjalan di muka bumi dengan tenang dan rendah hati, dan jika orang-orang fasik berlaku buruk terhadap mereka maka mereka akan berkata dengan perkataan yang jauh dari dosa karena mereka memiliki kesabaran. Dan mereka adalah orang-orang yang melewati malam mereka dengan shalat, berdiri dan sujud untuk dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah63. وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati Makna هون adalah kelembutan dan ketenangan seseorang tanpa disertai kesombongan sedikitpun. وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلٰمًاdan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan Mereka bersabar atas gangguan yang mereka dapatkan dari orang-orang jahil dan kurang akal, sehingga mereka tidak ikut terjerumus dalam kebodohan orang-orang tersebut; serta mereka mengucapkan salam, namun bukan salam penghormatan, melainkan salam perpisahan yang tidak mengandung doa kebaikan atau keburukan.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Dahulu al-Hasan al-Bashri tatkala membaca ayat { ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا } "orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati" beliau berkata ini pujian di siang hari mereka, dan tatkala membaca { وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَٰمًا } "Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." beliau berkata ini pujian malam hari mereka. 2 . Ketergelinciran ada dua macam ketergelinciran kaki, dan ketergelinciran lisan, namun ada kecocokan diantara keduanya yang disebutkan dalam ayat { وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا } "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan."📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah63. Dan para hamba Allah itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan tenang dan mantab tanpa bersikap angkuh. Dan ketika orang-orang bodoh berbicara kepada mereka tentang sesuatu yang menyakiti mereka hamba Allah, maka mereka akan berkata “Semoga keselamatan atasmu”. itu adalah salam perpisahan yang tidak mengandung kebaikan dan keburukan, serta bukan salam dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Hamba-hamba Dzat Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati} dengan tenang, khidmat dan tunduk {dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, mereka mengucapkan salam} membalas perkataan itu dengan perkataan yang tidak mengandung ucapan yang menyakiti dan dosa📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H63 penghambaan kepada Allah itu ada dua; pertama, penghambaan kepada rububiyahNYa. Yang ini dimilki oleh semua manusia, baik yang Muslim maupun yang kafir, yang shalih dan yang jahat. Jadi mereka semua adalah hamba Allah yang diciptakan dan diatur; “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, melainkan pasti akan datang kepada Yang Maha pemurah sebagai seorang hamba,” Maryam93 Yang kedua, penghambaan kepada uluhiyahNya, peribadatan kepadaNYa dan rahmatNya. Ini adalah penghambaan para Nabi dan para waliNYa. Inilah yang dimaksud disini. Oleh karena itu, Allah mengimbuhkannya kepada namaNya,’ar-rahman,” sebagai isyarat bahwa mereka telah mencapai kepada kedudukan ini disebabkan rahmatNya. Kemudian Dia menjelaskan [bahwa] sifat-sifat mereka merupakan sifat yang paling sempurna dan karakter-karakter mereka merupakan karakter yang paling utama. Allah menyifati mereka dengan ungkapan bahwasannya mereka “berjalan di atas bumi dengan rendah hati,” maksudnya dengan tenang, merendahkan diri kepada Allah dan kepada manusia. Ini adalah pernyataan untuk sifat mereka, yaitu hikmat, tenang dan tawadhu’ merendahkan diri kepada Allah dan kepada hamba-hambaNya. “dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,” dengan sapaan jahil; ini berdasrkan bukti pengimbuhan kata kerja dan penyandarannya kepada sifat tersebut, “niscaya mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan,” maksudnya mereka menjawab sapaan mereka dengan sapaan yang selamat dari dosa didalamnya, dan mereka selamat dari balasan orang jahil dengan kejahilanya. Ini adalah pujian untuk mereka karena sikap santun mereka yang luar biasa, dan membalas orang yang jahat dengan kebaikan dan pemberian maaf terhadap si jahil, dan kematangan akal mereka yang telah mengantar mereka kepada tingkatan ini.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 63 Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan banyaknya kebaikan-Nya, nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya serta taufiq-Nya kepada mereka untuk beramal saleh sehingga mereka berusaha mencapai tempat-tempat tinggi di kamar-kamar surga. Ubudiyyah penghambaan terbagi menjadi dua - Ubudiyyah kepada rububiyyah Allah, maka dalam hal ini semua manusia ikut di dalamnya, baik yang muslim maupun yang kafir, yang baik maupun yang jahat, semuanya adalah hamba Allah yang diatur-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” Terj. Maryam 93 - Ubudiyyah kepada uluhiyyah Allah, yaitu ibadah yang dilakukan para nabi dan para wali-Nya, dan penghambaan kepada uluhiyyah inilah yang dimaksud dalam ayat di atas. Oleh karena itulah, Allah hubungkan kata ibaad” hamba-hamba kepada Ar Rahman sebagai isyarat bagi mereka, bahwa mereka memperoleh keadaan ini disebabkan rahmat-Nya. Dalam ayat ini dan selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sifat-sifat mereka yang merupakan sifat yang sangat utama. Dia bertawadhu’ berendah diri kepada Allah dan berendah hati kepada makhluk-Nya. Ayat ini menerangkan sifat mereka, yaitu sopan, tenang, dan bertawadhu’. Yakni ucapan yang bersih dari dosa. Mereka memaafkan orang yang bodoh dan tidak mengucapkan kecuali yang baik. Mereka santun dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi membalasnya dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 63Jika pada ayat-ayat yang lalu disebutkan sifat-sifat orang kafir yang tidak mau bersujud kepada Allah, pada ayat berikut ini disebutkan ciri dan sifat 'ib'durrahm'n atau para pengabdi Allah. Adapun hamba-hamba tuhan yang maha pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati tidak dibuat-buat, tapi berjalan secara wajar, tidak menyombongkan diri, dalam sikap dan tindakan, karena dia tahu bahwa sikap itu tidak terpuji, akan mengakibatkan hal-hal yang negatif dalam pergaulan. Dan apabila orang-orang bodoh yang tidak tahu nilai-nilai sosial kemasyarakatan menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, atau kasar, mereka tidak membalasnya dengan ucapan yang semisal, namun dengan penuh sopan dan rendah hati mereka mengucapkan 'sal'm, ' yang berarti mudah-Mudahan kita berada dalam keselamatan, damai, dan sejahtera. Nabi Muhammad telah memberikan contoh sendiri, bahwa semakin dikasari, beliau semakin santun, arif dan bijaksana. 64. Sifat 'ib'durahman berikutnya adalah senantiasa salat malam, dan orang-orang yang menghabiskan atau menggunakan sebagian waktu malamnya terutama waktu sepertiga malam terakhir, untuk beribadah mendekatkan diri kepada tuhan mereka yang telah memelihara mereka dengan bersujud dan berdiri. Beribadah pada saat itu betul-betul mencerminkan keikhlasan, hati lebih khusyuk, lebih konsentrasi kepada sang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian bermacam penafsiran dari kalangan ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 63 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Cukup Banyak Dikaji Nikmati banyak halaman yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Baqarah, Asmaul Husna, Al-Waqi’ah, Al-Kahfi, Shad 54, Al-Kautsar. Serta Ayat Kursi, Do’a Sholat Dhuha, Al-Ikhlas, Yasin, Al-Mulk, Ar-Rahman. Al-BaqarahAsmaul HusnaAl-Waqi’ahAl-KahfiShad 54Al-KautsarAyat KursiDo’a Sholat DhuhaAl-IkhlasYasinAl-MulkAr-Rahman Pencarian surat al-qoriah, al insyirah ayat 6, al kautsar latin, surat an nisa ayat 7, surat al baqarah 285-286 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
hukum bacaan mad pada surat al furqan ayat 63Pembahasan Pelajari lebih lanjutDetail jawabanHukum tanda baca surat al furqan ayat 63aturan bacaan ra’ pada surat al furqan ayat 63apa hukum bacaan surat al furqan ayat 63 apa saja aturan bacaan tajwid surat al furqan ayat 63 Hukum bacaan mad yg terdapat dlm surah al furqan ayat ke 63 ialah Mad asli mad layyin mad iwadz Pembahasan Firman Allah dlm surah al furqan ayat ke 63 وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Terjemahan ayat Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu yaitu orang-orang yg berlangsung di bumi dgn rendah hati & apabila orang-orang udik menyapa mereka dengan kata-kata yg menghina, mereka mengucapkan “salam,” ********************* Hukum tajwid mad pada ayat tersebut adakah Pada lafadz وَعِبَادُ terdapat hukum tajwid mad asli atau mad thabi’i alasannya setelah karakter berharkat fathah terdapat alif Pada lafadz الرَّحْمٰنِ terdapat hukum tajwid mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah setelah huruf berharkat fathah terdapat alif Pada lafadz الَّذِيْنَ terdapat hukum tajwid mad asli atau mad thabi’i karena sehabis karakter berharkat kasrah terdapat karakter ya sukun Pada lafadz يَمْشُوْنَ terdapat hukum tajwid mad orisinil atau mad tahbi’i karena sesudah aksara berharkat dhammah terdapat aksara waw sukun Pada lafadz هَوْنًا terdapat hukum tajwid mad layyin alasannya sesudah karakter berharkat fathah terdapat aksara waw sukun Pada lafadz وَّاِذَا terdapat hukum tajwid mad asli atau mad thabi’i karena sesudah huruf berharkat fathah terdapat alif Pada lafadz خَاطَبَهُمُ terdapat aturan tajwid mad asli atau mad thabi’i alasannya sesudah aksara berharkat fathah terdapat alif Pada lafadz الْجٰهِلُوْنَ terdapat aturan tajwid dua mad asli atau mad thabi’i , yang pertama karena sehabis aksara berharkat fathah terdapat alif & yg kedua sebab sesudah abjad berharkat dhammah terdapat huruf waw sukun Pada lafadz قَالُوْا terdapat hukum tajwid dua mad asli atau mad thabi’i, yg pertama alasannya adalah setelah abjad berharkat fathah terdapat alif & yg kedua alasannya adalah sehabis karakter berharkat dhammah terdapat huruf waw sukun Pada lafadz سَلٰمًا terdapat hukum tajwid mad asli atau mad thabi’i sebab setelah karakter berharkat fathah terdapat alif dan hukum tajwid mad iwadz alasannya sehabis aksara berharkat fathatain terdapat alif setelahnya terdapat waqaf Pelajari lebih lanjut Materi perihal penjang aturan bacaan mad wajib muttasil, di link Materi ihwal tujuan mempelajari ilmu tajwid, di link Materi perihal maksud dr saktah dlm pembahsan ilmu tajwid, di link Materi perihal hal-hal yg dikenali tentang mad iwadz, di link Materi tentang 10 acuan hukum bacaan mad thabi’i dlm surah al baqarah, di link ===================================================== Detail jawaban Kelas IV Mata pelajaran Agama islam Bab Membaca Surah-surah Al-Qur’an Kode soal AyoBelajar Hukum tanda baca surat al furqan ayat 63 وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْ نًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا 1. aliflam syamsiah2. aliflam syamsiah3. madlain4. idghom5. aliflam qomariyah6. mad aridlissukun aturan bacaan ra’ pada surat al furqan ayat 63 ro tafhimsory kalo salah apa hukum bacaan surat al furqan ayat 63 1. idzgham bigunnah2. ikhfa’ syafawi3. mad thabi’i4. mad iwad littanwin apa saja aturan bacaan tajwid surat al furqan ayat 63 وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُونَ قَالُوا سَلٰمًا “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yg berlangsung di bumi dgn rendah hati & apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yg menghina, mereka mengucapkan, “salam,”” QS. Al-Furqan 25 Ayat 63 Ada aturan Idgham Bighunnah pada lafadz هَوْنًا وَإِذَا yakni tanwin berjumpa wawu, dibaca lebur dibarengi dengung & ditahan 2 harakat Mad Iwadh pada lafadz سَلٰمًا yakni mad yg terjadi pada akhiran fathahtain dibaca waqaf.Cara bacanya harakat fathahtain diganti harakat fathah dgn panjang 2 harakat/ 1 alif Ra’ tafkhim yakni abjad ra’ yg dibaca tebal, pada lafadz الرَّحْمٰنِ danالْأَرْضِ Mad Thabi’i atau Mad asli yakni apabila ada abjad mad أ،ي،و didahului fathah/dhammah maupun terdapat pada lafadz yg bercetak panjang 2 harakat/1 alif. Mad Badal yakni apabila hamzah dgn mad berjumpa di satu 2 harakat / 1 alif pada lafadzالرَّحْمٰنِ ,الْجٰهِلُونَ Alif Lam Qomariyah, yakni lam ta’rif yg dibaca jelas/idzhar, terdapat pada lafadzالْجٰهِلُونَ,الْأَرْضِ Alif Lam Syamsiyah, yakni lam ta’rif yg tak dibaca melainkan idgham/masuk karakter setelahnya,terdapat pada lafadzالرَّحْمٰنِ
hukum bacaan surat al furqan ayat 63